Menggunakan indikator teknis untuk memperkirakan perubahan harga
Meskipun data dalam bid dan offer saham sangat berguna untuk mempredikisi potensi perubahan trend harga, namun data-data dalam order book ini berupa data mentah dan bisa berubah dengan sangat cepat. Oleh sebab itu alih-alih menganalisisnya secara manual, Anda bisa menggunakan indikator teknis, seperti relative strength index (RSI) atau bollinger band untuk memperkirakan apakah saham tersebut lebih banyak yang beli (overbought) atau lebih banyak yang jual (oversold).
Jika Anda tertarik untuk lebih mendalami dunia investasi saham dan memanfaatkan strategi bid dan offer, serta menerapkan analisis teknis untuk memperkirakan perubahan harga, Anda dapat dengan mudah mengakses order book melalui aplikasi Alpha Investasi. Dengan fitur yang komprehensif dan user-friendly, Alpha Investasi memberikan Anda akses langsung ke informasi terkini dalam dunia pasar saham.
Untuk mendapatkan pengalaman investasi yang lebih baik dan memanfaatkan setiap peluang, saya mengajak Anda untuk mengunduh aplikasi Alpha Investasi sekarang. Melalui aplikasi ini, Anda dapat dengan cepat dan mudah melakukan transaksi, memonitor pergerakan harga saham, serta mengakses berbagai analisis pasar yang dapat membantu Anda membuat keputusan investasi yang cerdas.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari komunitas Alpha Investasi yang dinamis. Segera download aplikasi Alpha Investasi dan daftarkan diri Anda untuk memulai perjalanan investasi yang menguntungkan. Raih potensi keuntungan Anda dalam dunia saham dengan Alpha Investasi.
Bagi kamu yang senang dengan trading, tentu sudah tahu, dong, apa itu lot saham? Namun, bagi kamu yang memang masih baru dalam menggeluti bidang yang satu ini, istilah lot saham tentu akan terasa sedikit membingungkan.
Sebenarnya apa, sih, yang dimaksud dengan lot saham ini? Apakah lot saham sama dengan unit saham? Tidak perlu bingung, simak penjelasan terkait lot saham berikut!
Secara singkat, kita dapat memaknai lot saham sebagai satuan unit untuk menghitung saham. Misalnya saja, untuk menghitung berat kita menggunakan satuan kilogram, sementara untuk menghitung tinggi, satuan yang digunakan adalah centimeter. Untuk saham, satuan yang digunakan adalah lot.
Jadi, ketika kamu ingin membeli atau menjual sebuah saham, kamu tak bisa hanya membeli atau menjual selembar saham saja. Karena unit satuan yang digunakan adalah lot, jual beli saham dilakukan sedikitnya satu lot dalam setiap transaksi.
Nah, sampai di sini mungkin kamu akan sedikit bingung karena biasanya harga saham dihitung per lembar, padahal praktik jual beli saham hanya dapat dilakukan dengan satuan lot, kan? Jadi, penting sekali untuk mengetahui apa itu lot saham supaya kamu dapat memperkirakan berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli saham, terlebih jika harga saham yang kamu ketahui hanya harga per lembarnya saja.
Jadi, berapa banyak, sih, lembar saham dalam satu lot? Langsung saja kita bahas, yuk!
Baca juga: Panduan Analisis Teknikal Saham untuk Pemula
Lot Adalah Satuan Investasi Saham, Ini Penjelasan dan Manfaatnya!
Pada dasarnya, lot adalah salah satu istilah yang terdapat di dalam dunia investasi saham. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dunia investasi saham selalu menarik untuk dibahas bagi siapa saja yang menekuninya. Di dalamnya terdapat banyak sekali hal yang bisa dikupas untuk menambah pengetahuan dan pemahaman kita.
Di dalam saham, terdapat ketentuan yang harus kita ketahui dalam proses perdagangannya, yaitu pembelian saham dengan menggunakan satuan lot. Jadi, saham itu tidak bisa kita beli secara ketengan, namun ada paket satuan yang biasa disebut dengan lot.
Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas secara lengkap tentang pengertian lot dan berbagai manfaat pembelian lot saham. Untuk itu, baca artikel tentang lot saham ini hingga selesai.
Strategi Bid dan Offer Saham
Hajar Kanan (HAKA) Hajar Kiri (HAKI)
Hajar Kanan (HAKA) terjadi ketika investor atau trader membeli suatu saham dengan harga penawaran berapapun. Disebut dengan Hajar Kanan karena umumnya kolom offer terletak di bagian kanan order book. Misalnya, di bagian atas kolom offer tertera harga Rp7.000, maka tanpa basa basi, pembeli akan melakukan pembelian di harga tersebut demi mendapatkan saham yang mereka inginkan.
Sebaliknya, HAKI atau Hajar Kiri terjadi ketika investor menjual sahamnya dengan bid price paling atas. Dengan strategi ini, Anda bisa menjual saham yang Anda miliki dengan cepat tanpa harus mengantri dengan investor lainnya.
Berapa Lembar Saham dalam Satu Lot?
Peraturan terkait banyaknya lembar saham dalam satu lot saham telah diatur oleh Bursa Efek Indonesia. Saat ini, satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham dari perusahaan yang telah go public.
Umumnya, saat go public, perusahaan akan menentukan harga per lembar saham yang dimilikinya. Seiring waktu, semakin baik reputasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, harga lembar sahamnya pun juga akan semakin tinggi.
Sampai di sini, tentu mudah untuk mengetahui berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli lot saham, kan? Karena satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham, kita cukup mengalikan harga per lembar saham yang diincar dengan seratus.
Misalnya saja, apabila ada perusahaan yang menjual sahamnya dengan harga Rp5.000 per lembar, artinya kamu perlu setidaknya Rp500.000 untuk membeli satu lot saham perusahaan tersebut.
Apabila harga saham tersebut naik dari Rp5.000 per lembar menjadi Rp5.650 per lembar, misalnya saja, harga jual saham tersebut juga akan naik menjadi Rp565.000, atau mengalami peningkatan sebesar Rp65.000 per lot. Sebaliknya, apabila harga saham tersebut turun per lembarnya, harga jualnya juga akan turun cukup besar karena menggunakan satuan lot.
Untuk menentukan kebijakan pembelian
Dalam jual beli saham maupun instrumen berisiko tinggi lainnya ada istilah market taker dan market maker. Sederhananya, Anda akan menjadi market taker kalau Anda membeli atau menjual saham dengan harga pasar yang berlaku. Biasanya, strategi ini digunakan ketika investor sedang membutuhkan uang, perlu menjual saham miliknya secara cepat atau benar-benar ingin mendapatkan saham terkait (jika menjadi buyer).
Sebaliknya, market maker adalah orang yang memasukkan order jual atau order beli dengan rincian harga sesuai dengan keinginannya. Strategi ini bisa digunakan ketika investor sedang memasang level take profit dan cut loss. Namun kekurangannya, apabila tidak ada harga bid atau offer yang cocok, maka proses penjualan dan pembelian melalui strategi ini akan memakan waktu yang lama sampai terealisasi.
Cermat Dalam Memilih Saham
Pilihlah saham dari emiten yang stabil agar harganya tidak bergerak terlalu fluktuatif. Saham yang berasal dari perusahaan perbankan dan consumer goods adalah saham yang sangat disarankan untuk pemula. Kenapa? karena perusahaan tersebut terlibat dengan bisnis yang digunakan oleh kegiatan sehari-hari masyarakat.
Selain itu, keuntungan yang diraih oleh perusahaan tersebut pun selalu meningkat tiap tahun, yang artinya harga saham perusahaan tersebut tetap stabil. Walaupun tiba-tiba harga saham tersebut menurun, maka waktu yang dibutuhkan untuk normal kembali cenderung singkat. Jenis saham yang seperti inilah yang sesuai untuk investasi jangka panjang.
Bila Anda baru memulai investasi saham, maka hindarilah menggunakan dana dari hasil pinjaman utang. Siapkanlah dana khusus dari penghasilan Anda agar nantinya tidak menambah beban utang.
Rutinlah dalam melakukan investasi setiap bulan. Walaupun pada mulanya memang kecil, namun nilai investasi Anda akan perlahan-lahan bertambah bila dilakukan secara konsisten.
Baca juga: Hedging Adalah Istilah yang Penting Dalam Dunia Investasi
Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang lot saham. Setelah memperoleh informasi terkait lot saham dan cara melakukan investasi saham untuk pemula, apakah Anda ingin segera memulainya?
Sebelum memulainya, ingat selalu untuk merencanakan keuangan Anda dengan baik dan mencatat laporan keuangan Anda setiap bulannya agar Anda bisa membuat keputusan investasi yang tepat.
Laporan keuangan ini tidak hanya berguna untuk individu saja, namun juga berguna untuk perusahaan, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar. Untuk perusahaan, laporan keuangan ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi finansial dan membuat keputusan bisnis yang baik di masa depan.
Untuk Anda para pebisnis yang masih menggunakan cara manual dalam membuat laporan keuangan, beralihlah dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Karena dengan menggunakan software ini, Anda akan mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat. Sehingga, Anda bisa lebih fokus dalam menjalankan strategi bisnis Anda.
Selain itu, Accurate Online juga sudah dilengkapi dengan berbagai fitur dan modul yang akan membuat bisnis Anda bergerak lebih efisien.
Penasaran? Silahkan klik banner di bawah ini untuk mencoba Accurate Online selama 30 hari tanpa biaya apapun.
Sama seperti komoditas pada umumnya, jual beli saham juga berjalan atas tawar menawar antara penjual dan pembeli. Bedanya adalah, transaksi tawar menawar ini umumnya tidak dilakukan secara langsung, melainkan di menu order book di aplikasi Alpha Investasi. Dalam menu order book tersebut, Anda setidaknya akan menemukan 4 kolom, yaitu bid lot, bid price (atau bid saja), offer lot dan offer price (atau offer saja). Untuk memahami apa itu bid dan offer saham, Anda bisa membaca artikel berikut ini:
Bid adalah bagian order book yang berisi jumlah harga dan jumlah lembar saham (dalam satuan lot) yang diminta oleh pembeli. Bagian bid terdiri dari 2 kolom, yaitu kolom bid yang berisi data harga permintaan dan kolom bid lot yang berisi data jumlah saham yang diminta.
Biasanya, kolom bid disusun dari harga tertinggi di bagian atas dan harga terendah di bagian bawah. Hal ini karena sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, pembeli cenderung ingin membeli suatu barang dengan harga serendah mungkin.
Supaya bisa lebih paham, Anda bisa cek contoh berikut:
Contoh tersebut dapat dibaca sebagai berikut:
Kebalikan dari bid, offer saham adalah bagian dari order book yang berisi data penawaran saham. Bagian ini juga terdiri dari dua kolom, yaitu kolom offer lot dan kolom offer. Kolom offer lot adalah kolom yang berisi jumlah saham yang siap dijual dengan harga tertentu, sementara kolom offer berisi data harga penjualan atau penawaran.
Umumnya, kolom offer disusun dari harga terendah ke harga tertinggi.Sebab sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, penjual cenderung ingin menjual sebuah komoditas dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat gambar berikut:
Contoh tersebut dapat dibaca sebagai berikut:
Transaksi akan terjadi apabila ada kesesuaian antara harga bid dan harga offer. Pada contoh diatas misalnya, transaksi terjadi pada harga Rp5/500 karena harga permintaan dan penawaran sesuai.
Memilih Sekuritas yang Tepat
Saat ingin berinvestasi saham, maka Anda diwajibkan untuk membuka rekening efek di perusahaan sekuritas. Rekening tersebutlah yang nantinya akan menjadi tempat penyimpanan dana untuk melakukan transaksi di pasar saham.
Untuk itu, Anda harus memilih perusahaan sekuritas yang terpercaya dan memiliki histori yang bagus. Anda bisa meminta rekomendasi perusahaan sekuritas yang baik pada rekan atau kerabat Anda yang sudah lebih dulu menekuni investasi saham atau membaca berbagai review perusahaan sekuritas tersebut di internet.
Daftar saham LQ45 dengan harga per lot murah
LQ45 adalah indeks saham yang mengukur kinerja harga dari 45 saham paling banyak diperdagangkan dan berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Rata-rata saham emiten yang masuk di indeks LQ45 mempunyai fundamental perusahaan yang baik bahkan telah menjadi pemimpin pasar (market leader) di sektornya selama bertahun-tahun.
Ada beberapa saham di LQ45 yang harganya masih sangat terjangkau bahkan bisa dibeli di bawah Rp100 ribu per lot. Contohnya saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang masing-masing memiliki harga saham Rp462 dan Rp484 per lembar per tanggal 23 Desember 2021.
Artinya, untuk beli kedua saham LQ45 tersebut, kamu cukup merogoh kocek kurang lebih Rp100 ribu saja sebab nilai saham keduanya masih memiliki harga di bawah Rp50.000 per lot.
Selain dua saham tersebut, masih ada lagi beberapa saham LQ45 yang cukup terjangkau untuk dibeli investor pemula seperti saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan nilai saham Rp860 per lembar, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang valuasinya Rp885 per lembar, hingga saham rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang harga per lembarnya cuma Rp960 saja.
Namun, keputusan akhir membeli saham tertentu haruslah berdasarkan analisis yang mendalam. Bukan semata karena harga sahamnya murah, lalu kamu beli. Pastikan beli saham emiten yang memang punya potensi naik di masa depan tapi masih dihargai murah sekarang.
Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Kapitalisasi
Jangan takut untuk mulai melakukan investasi saham karena aturan lot di masa kini sudah sangat membantu kamu jika ingin melakukan investasi pertama.
Jangan khawatir juga dengan harga saham karena tidak semua saham memiliki harga yang tinggi seperti saham emiten blue chip. Ada beberapa jenis saham lapis kedua (mid cap) yang potensial karena masuk dalam kategori industri yang potensial juga.
Berikut adalah beberapa jenis saham berdasarkan kapitalisasi yang mungkin bisa jadi pertimbangan sebelum kamu melakukan pembelian saham.
Saham blue chips adalah istilah untuk emiten dengan kapitalisasi pasar di atas Rp40 triliun. Walau harganya relatif tinggi, namun saham ini jadi favorit karena kinerjanya stabil dan memiliki fundamental bagus.
Jika kamu berpikir untuk melakukan investasi jangka panjang, saham blue chips bisa jadi pilihan yang tepat.
Beberapa emiten yang masuk dalam kategori saham blue chips adalah Bank BCA (BBCA), PT Telkom (TLKM), Astra International (ASII), atau PT Jasa Marga (JSMR).
Semua perusahaan di atas jadi tonggak perekonomian sehingga kerap membagikan dividen setiap tahunnya.
Bagaimana? Sudah merasa 1 lot saham adalah jumlah yang besar jika dibandingkan dengan kinerja semua perusahaan di atas?
Saham second liner alias saham lapis kedua adalah saham emiten dengan kapitalisasi di bawah Rp40 triliun. Emiten ini memiliki fundamental yang bagus namun pergerakan harga masih di bawah blue chips karena perusahaan masih berkembang.
Beberapa contoh emiten yang masuk dalam kategori second liner adalah Garuda Indonesia (GIAA), PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS), PT Wijaya Karya Beton (WTON) atau PT Uni-Charm Indonesia (UCID).
Semua perusahaan itu ada di industri yang penting dalam keberlangsungan perekonomian negara.
Saham third liner adalah istilah untuk saham dengan kapitalisasi pasar di bawah Rp1 triliun. Dengan harganya yang relatif rendah, tentu ada risiko yang membayangi karena kinerja emiten belum stabil seperti saham blue chips atau saham second liner.